Dalam IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology (IEEE Std
610.12-1990) [IEEE] requirement dapat diartikan sebagai berikut.
1. Suatu kondisi atau kemampuan yang diperlukan oleh user untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
2. Suatu kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh sistem atau komponen sistem untuk memenuhi kontrak, standard, spesifikasi atau dokumen formal lain
3. Gambaran yang terdokumentasi dari kondisi atau kemampuan yang disebut pada kondisi 1 dan 2 diatas Menurut sommerville [SOMM] requirement adalah spesifikasi dari apa yang harus diimplementasikan, deskripsi bagaimana sistem harusnya berkerja atau bagian-bagian yang ada didalam sistem, bisa juga dijadikan batasan dalam proses pengembangan sistem.
Ada beberapa macam requirement menurut sommerville [SOMM]yaitu:
a. User Requirement (kebutuhan pengguna)
Pernyataan tentang layanan yang disediakan sistem dan tentang batasan-batasan perasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan
gambar/diagram yang dapat dimengerti dengan mudah.
b. System requirement (kebutuhan system)
Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara detil. System requirement document sering disebut functional specification (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan dengan tepat dan
detil. Ini bisa berlaku sebagai kontrak antara klien dan pembangun.
c. Software design specification ( spesifikasi rancangan perangkat lunak)
Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi
perancangan dan implementasi yang lebih detil.
Disitus Wikipedia [WIKI] menjelaskan bahwa requirement khususnya dalam engineering mempunyai arti a singular documented need of what a particular product or service should be or do. Istilah tersebut sering digunakan dalam bidang system engineering dan software enginnering. Fase dalam pengembangan requirement dapat dipecah-pecah menjadi : requirements elicitation (mengumpulkan kebutuhan stakeholders), analysis (memeriksa konsistensi dan keterlengkapan), specification
(mendokumentasikan requirements) and verification (memastikan bahwa requirements yang telah dispesifikasikan benar)
Secara umum, requirement dibagi menjadi 2 yaitu
• Functional requirement : menjelaskan tentang fungsional dari sistem
• Non-Functional requirement : yang berperan untuk member batasan pada solusi atau biasa disebut quality requirement.
Requirement adalah pernyataan yang menidentifikasikan kebutuhan yang penting dalam sistem dan didalamnya mencakup aspek kebenaran, Realistis, Dibutuhkan, tidak ambigu, dan terukur. Langkah yang paling penting dalam proses requirement adalah komunikasi yang akurat antara user yang memerlukan sistem dengan pembuat sistem.
Banyak orang sering salah dalam mendefinisikan requirement untuk sistem yang mereka bangun, kerena mereka kurang mendapat pelatihan dan pengalaman dalam membuat requirement. Bahkan di bangku kuliah yang mengajarkan mata kuliah system engineering hanya mengajarkan pengenalan untuk materi menulis requirement.
Aspek yang penting dari sistem engineering adalah merubah kebutuhan user menjadi jelas, ringkas, dan dapat diverifikasi.
Requirement yang baik menyatakan sesuatu yang dibutuhkan, dapat diverifikasi, memungkinkan, dan Jelas.
Terdapat beberapa masalah yang sering ditemui dalam membuat requirement, diantaranya adalah : membuat asumsi yang buruk, menulis implementasi (HOW) daripada requirement (WHAT), menjelaskan operasional daripada kebutuhan, mengunakan istilah yang salah, mengunakan bahasa yang kurang tepat, requirement tidak lengkap, dan menspesifikasikan requirement secara berlebihan.
Asusmsi yang buruk terjadi karena pembuat requirement tidak mempunyai akses yang cukup terhadap informasi yang dibutuhkan. Hal ini bisa dikurangi dengan cara mendokumentasikan informasi yang kritis seperti kebutuhan, tujuan, batasan, misi dan lain-lain. Selain itu semua asumsi juga harus didokumentasikan sehingga ketika direview asumsi bisa diperbaiki jika tidak sesuai.
Spesifikasi requirement harus menyatakan Apa yang dibutuhkan (WHAT), bukan bagaimana hal tersebut di sediakan (WHY). Caranya dengan mentanyakan mengapa (WHY) anda membutuhkan requirement tersebut. Requirement biasanya ditulis dalam format (contoh dalam bahasa inggris)
• The System shall provide ……..
• The System shall be capable of ……..
• The System shall weigh ……..
• The Subsystem #1 shall provide ……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar